Bab 333
Dia menenggelamkan wajahnya di bahu lebar itu, menenangkan diri beberapa lama.
Yavin mengusap punggungnya. "Kita tinggal di Kota Bendan. Kalau kamu nggak suka di sini, kita nggak usah ke sini. Aku paling pulang sebentar saja setiap beberapa bulan."
Myria menutup matanya.
Tiba-tiba merasa sangat lelah.
"Oke."
"Aku nggak pernah meragukanmu. Seandainya dulu aku tahu akan ada hari aku menyesal setengah mati sampai nggak bisa tidur, aku pasti akan menampar diriku saat itu."
Dia akan mencari cara kompromi.
"Kalau waktu itu aku nggak memaksamu jadi pacarku, mungkin kita cuma jadi teman sekelas biasa saja, seperti orang asing. Waktu Tobby mengadakan reuni, kita cuma datang, saling memandang, nggak saling kenal. Sudah menikah masing-masing, punya keluarga dan kehidupan sendiri."
Myria mengangkat wajahnya dari bahu pria itu. Pipinya masih memerah karena ciuman panas mereka, tapi suaranya lemah dan hampir tak terdengar saat berkata, "Berjalan sendiri-sendiri."
Jalur hidup mereka tidak akan pernah

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link