Bab 340

Pipi Myria memerah seketika. Masker dingin di wajahnya membantu mendinginkannya. "Berhenti," katanya. "Aku sedang membantu istriku pakai pelembap, apa salahnya?" Suara pria itu serak dan dalam. Myria tentu menyadari maksudnya. Tatapan itu begitu panas, seolah bisa menembus tubuhnya. "Kamu juga harus memberiku waktu istirahat. Bukannya bar selesai tadi sore?" Myria menyatukan kakinya, menggenggam tangan pria itu. "Untuk kakiku, aku bisa sendiri." Dia pun mengoleskan sedikit lotion pelembap di kakinya. Dia membungkuk ke depan, punggungnya yang ramping melengkung. Jari-jari Yavin hanya menyentuh tepi jubah tidur yang longgar itu dengan lembut, seperti mengupas buah leci, memperlihatkan daging buah yang halus dan putih, berkilau di bawah cahaya. Memukau matanya. Telapak tangan yang lembap karena lotion itu menyentuh tulang belikat Myria, seperti sedang membelai sayap kupu-kupu, merasakan getaran lembut darinya dan kulit punggungnya yang menegang. "Kalau di sini? Bisa sendiri?" Lotion yang