Bab 76
"Kenapa?" Widya merasa bingung.
"Aku belum daftarkan hak cipta lagu itu. Dia melakukan beberapa modifikasi halus. Kalau sampai ke pengadilan, sulit membuktikan itu dia menjiplak."
"Selain itu, jangan lupa ada Victor di belakangnya. Victor tak akan biarkan dia kalah di pengadilan."
Bertahun-tahun, Clara bertingkah tanpa ragu. Sudah ada yang menggugatnya, tetapi selalu kalah.
Seluruh Departemen Hukum Grup Luliver mendukung Clara.
Lagi pula, kalau Julie mau menuntut, itu akan jadi kasus internasional. Hal itu sulit diadu.
"Jadi, kita mau membiarkannya begitu saja?"
Julie melangkah ke balkon, lalu menatap cakrawala. Bibirnya terbuka. "Bukan membiarkan. Kita tunggu punya bukti cukup. Harus bukti yang bisa menghantamnya langsung jatuh."
Dia bukan tipe yang mau mengalah demi diperlakukan tidak adil.
Namun, dia tahu tidak boleh gegabah.
Setelah mendengarnya, Widya menghela napas. "Oke, aku kumpulkan bukti dulu."
"Yah, kerjaanmu bertambah lagi."
"Tak apa-apa. Aku sudah lama tak menggugat orang.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link