Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 92

Awalnya, Widya hanya mau menakut-nakuti Jimmy. Namun, akhirnya, dia malah kalah saat melihat tatapan Jimmy yang seperti menatap orang bego. "Yah, aku tahu. Aku sudah coba main sama anak-anak lain kok," jawab Jimmy, lalu mengeluarkan tablet kecilnya dan lanjut belajar. Karena harus ikut main balok di TK, dia sudah lama tidak sempat membaca. Widya melirik layarnya. Layarnya dipenuhi simbol aneh yang tidak dia pahami sama sekali. Memang, manusia bikin iri satu sama lain. Bocah sekecil itu saja begitu rajin, Widya pun tidak boleh malas. Begitu pulang ke rumah, dia langsung lanjut membaca buku hukum. Dia bersiap menuntut Clara. Tiba-tiba, pintu ruang kerja diketuk. Jimmy berdiri di luar. Widya heran. "Ada apa?" "Tante Widya, aku punya barang penting buat kamu." Widya makin bingung. Dia melihat Jimmy maju, meminjam komputernya. Kemudian, jemarinya yang mungil mengetik dengan cepat di keyboard. Belum sampai semenit, dia berhenti. Layar itu menampilkan sebuah situs yang berisi banyak data tent

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.