Bab 137
Sementara orang-orang di sekitarku masih berdiskusi, aku melihat Lucio melangkah ke arahku dengan langkah cepat serta tegas.
Junia memanggil dari belakangnya, "Lucio! Kamu mau ke mana ...."
Lucio mengabaikanku dan melangkah ke arahku, matanya terus terpaku padaku.
Sebelum menyadari kesalahanku, aku mendongak untuk membalas tatapannya. Setelah itu, Lucio mencengkeram pergelangan tanganku ....
"Hisss ...."
Gelombang rasa sakit menjalar di wajahku, aku langsung mengerutkan kening.
Lucio baru menyadari bahwa dirinya sudah mencengkeram pergelangan tangan yang aku lukai untuk bunuh diri.
Lucio sedikit melonggarkan cengkeramannya, ekspresinya sedikit melunak, tapi masih mempertahankan ekspresi dingin yang mengerikan.
"Natalie."
Lucio memanggil namaku, amarahnya hampir tertahan di antara giginya.
Jika tidak ada begitu banyak orang di sana, aku yakin Lucio akan melakukan sesuatu padaku.
"Lepaskan aku," bisik aku sambil meronta sebentar.
Lucio melangkah maju untuk memeluk pinggangku erat-erat.
B

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link