Bab 477
Saat suara dengungan mesin terdengar, jalur produksi pun mulai bergerak.
Devan berdiri di sampingnya, mengamati setiap tahap dengan cermat.
Tiba-tiba.
Mata Devan menangkap sesuatu yang aneh. Ada sejumlah besar zat putih ditambahkan dalam salah satu proses.
Tanpa ragu, Devan melambaikan tangan, memanggil Yasir.
Yasir, bersama anak buahnya, langsung bergegas menghampiri.
"Bos, ada apa?"
Yasir bertanya dengan penuh hormat.
"Apa ini? Setahuku, bahan ini nggak ada dalam resep yang aku berikan padamu."
Devan bertanya dengan nada menuntut.
"Oh, itu ...."
"Itu bahan tambahan makanan. Fungsinya untuk mengawetkan."
Yasir tersenyum santai seolah hal itu sudah biasa.
"Apa? Pengawet?"
Devan dan Della saling pandang dengan ekspresi terkejut.
Baru sekarang mereka menyadari bahwa makanan ini diproduksi dalam skala besar, jauh dari sekadar buatan tangan biasa.
"Sepertinya, warna agak kekuningan ini memang karena pengawet itu."
Devan berkata dengan nada penuh arti.
"Bos, ini memang nggak bisa dihindari.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link