Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 98

"Sudah cukup. Pergilah dari sini." "Kembalilah dan katakan pada mereka, kalau Marco nggak layak masuk Universitas Buana." "Orang yang nggak punya kemampuan, nggak akan pernah bisa berpura-pura mampu." Devan berkata dengan suara dingin dan beranjak untuk pergi. Dia tidak ingin berbicara sedikit pun dengan Keluarga Atmaja. "Aku benar-benar nggak tahu. Aku datang ke sini untuk membicarakan buku ini." Desi mengeluarkan buku catatan itu. Melihat buku itu, Devan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya. Buku itu, adalah buku yang digunakan Devan sebelumnya. Pada masa itu, Devan hanya bisa menuliskan rasa sakit hatinya di dalam buku tersebut. Sebenarnya, setelah terlahir kembali, Devan sudah melupakan buku itu. Tak disangka, buku itu muncul lagi. "Nggak ada yang perlu kubicarakan denganmu." Devan menolaknya. "Apakah semua yang tertulis di sini itu benar?" Desi berdiri mengadang di depan Devan dan menatap Devan dengan penuh perhatian. "Apa jawabannya penting?" Devan tersenyum get

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.