Bab 59
Mendengar ucapan satpam itu begitu kasar, Alva melindungi Kezia di belakangnya.
Dia menahan emosinya dan menjelaskan pada satpam itu dengan sopan.
"Kupikir kamu mungkin salah paham. Kami menemui Pak Galih untuk obat kanker, kuharap kamu bisa bantu sampaikan."
Satpam itu kembali mendengus dingin.
Dia melambaikan tangannya dengan kesal.
"Kami nggak pernah lihat obat kanker yang kalian katakan itu, nggak ada yang tahu itu asli atau palsu. Tapi, Pak, kamu terlihat seperti pria baik-baik, kenapa kamu menyukai wanita seperti ini?"
Mendengar ucapan ini, ekspresi Kezia berubah muram.
Awalnya, Kezia tidak ingin mempersulit satpam itu, tetapi ucapannya sangat keterlaluan.
Kezia mengangkat kepalanya dan menatap satpam itu.
"Aku wanita seperti apa? Sembarangan memfitnah wanita, ini didikan Pak Galih? Hari ini, anggap aku sial. Tolong sampaikan pada Pak Galih. Hanya karena omongan orang lain, kalian mencemarkan nama baik wanita, tindakan ini sangat tercela."
Setelah berkata demikian, Kezia menarik

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link