Bab 153
Mata Mia memerah, dia mengepalkan tangannya sampai kukunya menusuk telapak tangannya sendiri. Dia menahan ekspresinya yang hampir marah, mencegah dirinya kehilangan kendali saat itu juga.
"Kak Logan, kakiku sakit, bisa tolong gendong aku ke sana?"
Mobil sudah rusak, sang sopir harus tinggal untuk menangani perbaikan. Apalagi karena Mia sudah datang jauh-jauh ke sini, mustahil untuk langsung mengirimnya pulang.
Jadi untuk sementara waktu, Mia juga harus tinggal di Desa Lomaro dan tinggal di sisinya.
Logan merasa agak tidak berdaya, tetapi pada akhirnya dia tidak menolak. Dia memeriksa kaki Mia dan tidak menemukan masalah apa pun, tetapi Mia tetap bersikeras bahwa kakinya terluka saat kecelakaan dan dia tidak bisa berjalan karena sakit.
"Kak Logan, aku nggak bisa jalan ... "
Mia sebelumnya sudah menangis, apalagi sepanjang malam kemarin dia benar-benar ketakutan. Wajahnya sekarang tampak lembut dan cemas, matanya juga memerah, dia terlihat sangat menyedihkan.
Logan berdiri memunggunginya

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link