Bab 180
Pada akhirnya, Ophelia dihentikan Hunter di ujung tangga.
"Kenapa lari?"
" ... " Ophelia terdiam sejenak, sedikit bingung. Ya, dia tidak melakukan kesalahan apa pun, untuk apa dia lari?
Ophelia menjawab dengan berani, "Terus kenapa kamu ngejar?"
" ... " Hunter menjawab dengan kesal, "Kalau kamu nggak lari, mana mungkin aku ngejar?"
Masuk akal memang.
Ophelia tidak bisa berkata-kata. Untungnya ada orang yang berjalan melalui tangga rumah sakit ini. Meskipun mereka melirik keduanya dengan rasa ingin tahu, itu lebih baik daripada hanya berdua saja di dalam bangsal.
Setidaknya, tidak akan ada suasana ambigu yang tercipta.
Ophelia mengernyitkan dahi, ingat kalau Hunter sangat peduli dengan kebersihan. Sebelumnya, dia pernah tidak sengaja jatuh ke dalam pelukan Hunter dan berakhir dengan lehernya dicekik sebagai peringatan.
Dia sangat pandai kalau soal menyimpan dendam. "Kamu mau mencekikku lagi?"
Hunter tersedak, yang juga teringat akan tindakannya sebelumnya. Ekspresinya menjadi sedikit ti

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link