Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 213

Hati pemuda itu hancur melihat para investor yang bisa mewujudkan proyeknya pergi satu per satu sambil mengibaskan tangan. Melihat ini, staf konferensi hanya berkata, "Ah, aku sudah sering lihat pengusaha baru kayak kamu. Mending kamu pulang saja. Siapa tahu kamu beruntung dapat investor di konferensi berikutnya." Cahaya di mata pemuda itu perlahan-lahan meredup. Tidak ada kesempatan lagi. Perusahaannya hanya terdiri dari enam orang dan masing-masing sudah menguras habis tabungan mereka. Dia dan teman-temannya sudah mempertaruhkan segalanya demi kesempatan berpresentasi hari ini. Namun, pemuda itu melewatkannya karena gugup. Dia memejamkan mata, merasa putus asa. Dia bahkan sudah melirik atap gedung dan berencana melompat dari sana. Dia tidak berani menghadapi tatapan kecewa dari teman-teman dan keluarganya. Apa gunanya lagi bertahan hidup sekarang? Namun, tiba-tiba terdengar suara yang jernih dan merdu dari belakangnya. "Apa aku bisa mendengar presentasimu?" Pemuda itu terkejut dan me

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.