Bab 226
"Aku juga berpikir begitu. Keluarga Hawkin memang keluarga paling kaya di Kota Hoburgh, wajar saja ada banyak orang yang iri pada mereka. Tapi, tindakan wanita itu sungguh keterlaluan!"
"Keluarga Hawkin sudah berbaik hati membantunya dengan uang belasungkawa dan hadiah. Tapi, miris sekali dia malah membalas kebaikan itu dengan keserakahan dan kebencian!"
"Betul! Kematian suaminya sepertinya nggak ada kaitannya dengan keluarga Hawkin. Dia hanya sedang mencari sensasi!"
Mendengar ucapan itu, Bi Nita tidak marah atau membantah. Dia justru malah tertawa.
Namun, tawanya bukan tawa riang. Tawa Bi Nita penuh dengan hawa jahat yang begitu kuat hingga terasa mengerikan dan membuat merinding.
Andy dan Paula pun merasa bulu kuduk mereka berdiri saat mendengar tawa tersebut.
Dengan tangan sedikit gemetar, Bi Nita menyerahkan kartu memori kepada wartawan di sebelahnya. Wartawan itu telah menunggu momen ini! Jadi, dia segera memasukkan kartu memori itu ke perangkat yang dibawanya.
Seketika itu juga,

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link