Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 434

Napas yang terkadang cepat, terkadang lambat. Kadang ringan, kadang berat. Hingga sulit bernapas. Ophelia benar-benar lupa bagaimana caranya bernapas sampai Hunter melepaskannya. Suaranya yang dalam dan serak terdengar, membawa nada yang samar-samar menggoda, bahkan seolah-olah ada tawa tersembunyi di baliknya. "Efek penghilang rasa sakitnya lumayan, Nona Dokter Ajaib." " ... " Wajah Ophelia memerah, terasa seperti terbakar. Panggilan "Nona Dokter Ajaib" tadi jelas hanyalah lelucon penuh sarkas. Nadanya terlalu menyebalkan, membuat Ophelia hampir kehilangan kesabaran. Ophelia melotot tajam ke arah Hunter, lalu kembali fokus merawat luka yang belum selesai. Setelah semuanya selesai, Ophelia menaburkan obat luka spesial buatannya dan melanjutkan ke langkah terakhir, yaitu membalut luka tersebut dengan perban. Saat perban dililitkan, mau tidak mau Ophelia harus mendekat, dan jari-jarinya menyentuh dada Hunter yang keras dan penuh otot, seolah setiap sentuhan memantik percikan api. Suhu tu

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.