Bab 653
Nada suara itu hampir terdengar seperti sebuah janji.
Ophelia tertegun sejenak, merasa seperti mendengar halusinasi. Apalagi saat Ryan menghentikan senyumnya, dengan kilauan mendalam di pupil matanya yang berwarna cokelat teh, ekspresinya menjadi serius.
Namun, dalam sekejap, dia kembali tersenyum. Sudut bibirnya terangkat membentuk lengkungan yang ambigu, seolah janji tadi hanyalah sebuah lelucon. Wajahnya kembali menampilkan ekspresi penuh teka-teki yang biasa dia gunakan.
Ophelia justru merasa lega.
Orang ini tidak gila, 'kan?
Syukurlah kalau dia tidak gila.
Dengan bantuan Begonia yang menopang tubuhnya, Ophelia masuk ke dalam mobil tanpa memberikan sedikit pun perhatian atau pandangan lagi pada Ryan.
Itu jelas merupakan isyarat untuk menjaga jarak.
Bagaimanapun juga, mereka tidak dekat dan ada dendam di antara mereka.
Berjalan di jalur masing-masing seperti orang asing adalah hasil akhir terbaik bagi keduanya.
Tidak lama kemudian, lampu belakang mobil itu menghilang di ujung jalan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link