Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 15

Pemandangan di luar mobil terus bergerak mundur dengan cepat sampai terlihat buram. Hanya saja, kenangan masa lalu malah membanjiri benaknya pada saat ini. Carlo mengingat saat Brianna pertama kali memasak untuknya. Wajah Brianna berlumuran dengan tepung, tapi senyumannya terlihat sangat cerah dan malu-malu. Dia juga mengingat rongga mata Brianna yang memerah dan air mata yang mengalir turun tanpa suara di depan batu nisan Carmella. Rasa putus asa yang dirasakan oleh Brianna saat rahangnya dipatahkan, tubuhnya gemetar kesakitan, tapi dia tidak bisa mengucapkan apa pun. Sikap keras kepala yang dimiliki oleh Brianna saat digantung terbalik di bawah pohon ceri. Wajah Brianna memerah dan bengkak karena darahnya mengalir kembali ke otaknya, namun wanita itu tetap tidak mengatakan apa pun. Saat Brianna pada akhirnya menandatangani formulir persetujuan untuk melakukan operasi, betapa besarnya tekad dan kesedihan yang dia rasakan .... "Anna ... Anna!" Carlo terus meneriakkan nama Brianna berul

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.