Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 164

Mata Harvey berbinar. Dia akhirnya bisa masuk ke kamar tidur setelah tidur di ruang kerja selama tiga tahun. Saat itu, dia sudah tidak sabar untuk pulang. Bahkan soal perceraian, dia telah memblokir ide itu dari benaknya. Jake pantang menyerah, dia lalu memelototi Cecilia. Cecilia mengangguk dan berkata, “Mandy, kau jangan tertipu olehnya. Dia hanyalah pria yang tidak berguna dan tidak akan berubah. Dia hanya beruntung mendapatkan lukisan itu, apakah itu asli atau tidak, hanya dengan lima belas dolar. Kau tidak boleh menerima hadiah darinya. Sebaliknya, jika York suatu hari tahu bahwa lukisan itu palsu, maka..." PLAKK!! Yvonne telah melangkah maju dengan sepatu hak tingginya dan menampar wajah Cecilia sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya. “Kau… Kau…” Cecilia menahan wajahnya karena terkejut, tidak dapat berbicara saking kagetnya. "Apa?" Wajah Yvonne dingin. "aku tidak peduli sedekat apa hubungan kalian dan aku tidak peduli itu bercanda atau menyindir. Namun, aku tidak mengiz

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.