Bab 39 Dia Bosnya?
Menunggu gelap terasa amat lama. Hans belum pernah merasa waktu berjalan begitu lambat, bahkan sudah menunggu lama, langit belum juga gelap.
Selain itu, Yena mulai gelisah hingga meringkuk. Dia terlihat begitu kesakitan.
"Ada apa denganmu?"
Hans bertanya dengan suara pelan.
"Aku ... ingin buang air kecil!"
Yena sudah menahannya dalam waktu cukup lama. Sebelum ini, dia pun masih bisa menahannya.
Namun, justru makin sulit untuk ditahan seiring waktu berjalan.
"Buang air kecil atau besar?" tanya Hans dengan nada mendesak.
"Kecil ..."
Yena merasa sangat malu membicarakan hal seperti ini di depan seorang pria. Benar-benar membuatnya kelewat malu.
"Tahan sebentar lagi, ya!"
Hans menarik napas dalam-dalam sebelum mendadak berteriak keras, "Penjaga! Penjaga! Aku ingin buang air kecil!"
Keenam penculik itu sudah minum alkohol sejak siang. Entah apa yang dibicarakan, mereka jelas-jelas minum tanpa henti, bahkan beberapa di antaranya sudah terlihat mabuk berat.
"Sial. Berisik apa, sih! Kalau masi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link