Bab 66 Saatnya Memberi Pelajaran kepada Erick
Meskipun Erick sudah meninggalkan ruang rapat, sebenarnya dia tidak pergi jauh dari gedung utama. Dia bahkan meninggalkan beberapa anak buahnya untuk berjaga di luar ruang rapat, memastikan semuanya tetap di bawah kendalinya.
Setelah turun ke lantai bawah, Erick segera menelepon Sendro. "Tuan Sendro, ada sesuatu yang perlu saya laporkan."
"Ya, katakan," balas Sendro.
"Begini, pria bermarga Jordi itu tidak tahu diri, berani-beraninya melawanku, bikin kesal saja."
"Aku nggak peduli kamu kesal atau nggak. Yang aku inginkan hanya satu, batu gioknya. Tugasmu cuma satu, buat kekacauan dan jangan biarkan siapa pun mendapatkan batu itu," jawab Sendro dengan nada tegas.
"Tenang saja, Tuan. Tapi saya nggak bisa menjamin mereka nggak akan bertransaksi secara diam-diam. Siang hari saya bisa mengawasi, tapi kalau sudah malam?"
"Kamu hanya perlu memastikan dia tidak menjual batu di siang hari."
"Gampang kalau begitu."
Erick kembali menyelipkan bahasa Isrula dengan gaya sok pamer.
Sendro menghela nap

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link