Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 20

Begitu turun dari bus, Carla bergegas berjalan menuju arah yang berlawanan dengan sekolah. Kemarahan menghiasi wajah gadis itu. Sesaat kemudian, Irvan yang naik sepeda datang dari arah depan. Carla langsung mencegat orang yang mengabaikannya itu. Irvan terpaksa berhenti. Dia mengernyit melihat tangan yang mencengkeram seragam sekolahnya. "Lepaskan." Carla berseru, "Ayo jelaskan, kenapa kamu nggak menjawab panggilan telepon dariku?" Irvan memicingkan matanya yang waswas. "Nggak kenapa-napa. Aku sibuk belakangan ini. Ke depannya ... jangan cari aku lagi." "Lepaskan." Carla berujar, "Tapi kamu bilang kamu akan memberiku bimbingan, 'kan? Kalau nilaiku nggak masuk sepuluh besar dalam ujian percobaan ini, aku akan dikeluarkan dari sekolah. Irvan, memangnya kamu ... kamu nggak ingin bertemu denganku lagi?" Irvan tetap diam. Dia seakan-akan takut untuk bertatapan dengan mata Carla, takut ... hatinya luluh. Carla masih mencengkeram seragam Irvan. "Lepaskan, sudah mau masuk kelas!" Carla sangat

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.