Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 282

Irvan, "Oke." Carla, "Bagaimana kalau ... aku sudah lama sekali nggak menghubungimu?" "Kamu nggak harus terus menyukaiku! Tapi ... kamu nggak boleh melupakanku." ... "Irvan!" Teriakan gadis itu terdengar di malam hari dan kepanikan di dalam hatinya semakin kuat. Di ... dia bermimpi Irvan berlumuran darah, dibunuh dan dibuang ke selokan yang ditinggalkan tanpa ada orang yang mengambil jasadnya. Dalam mimpinya, Carla terus menangis dan berusaha menghentikan pria itu, tetapi tidak peduli bagaimana dia berteriak, Irvan tetap mati. Mati dengan menyedihkan. Bahkan pada saat kematiannya, Irvan masih memanggil namanya. Sepasang matanya penuh dengan keengganan. Kemudian, kegelapan perlahan menghilang dan Carla bisa melihat wajah yang tersembunyi di kegelapan dengan jelas. Itu adalah Jason yang sedang duduk di singgasana raja dengan kaki jenjang bertumpu. Gayanya terlihat malas, tatapannya yang tajam dan angkuh tertuju padanya. Dalam kondisi bermandikan keringat, Carla melihat jam weker di atas

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.