Bab 312
Carla menolak secara halus, "Terima kasih, aku belum butuh. Aku sudah punya catatan."
"Oh, begitu! Baiklah. Sekarang pas jam makan siang, ayo kita ke kantin."
"Aku bawa bekal." Carla mengeluarkan bekal makanan yang dia bawa dan pergi memanaskannya di ruang pantri. Ruang pantri sebenarnya adalah ruang istirahat. Ada microwave di sana.
Tidak ada orang di ruang istirahat di jam makan siang. Usai memanaskan makanan, Carla duduk di dekat jendela yang menghadap ke lapangan basket. Ada banyak orang di sana.
Carla melepas masker, menampilkan separuh wajahnya yang terluka. Carla fokus makan.
"Kelihatannya Kak Arsen belum menaklukkan hati Kakak Ipar! Kak Arsen harus berusaha lagi."
"Nggak usah cerewet!" Arsen langsung menendangnya. Orang itu bersandar di pintu ruang istirahat sehingga pintu langsung terbuka.
Salah satu dari beberapa orang di belakang Arsen berseru dengan kaget, "Astaga, Kak Arsen, ini Kakak Ipar, bukan? Bukannya Kakak Ipar masih latihan menari sekarang?"
Anna adalah murid berbak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link