Bab 912
Api unggun berkobar di bawah langit malam. Semua orang dengan sikap menonton pertunjukan menatap dua orang yang sudah mereka duga sejak awal. Cahaya api menerangi wajah pemuda yang penuh dengan keangkuhan. Tatapannya penuh rasa ingin tahu, tetapi pikirannya sudah melayang ke gadis di sampingnya ....
Teman-teman di sekeliling mulai bersorak, suaranya makin memuncak.
"Dengar baik-baik, aku hanya akan bilang sekali ...."
"Aku ...."
Angin laut masih berembus lembut, ombak terus menghantam pantai ....
Ekspresi Carla tetap dingin, di matanya bahkan tak ada sedikit pun gelombang emosi. Dia bahkan tidak tahu hukuman apa yang diterima Arsen karena kalah dalam permainan!
Dia hanya mendengar satu kata pertama yang keluar dari mulutnya.
Belum sempat mendengar tiga kata selanjutnya, tiba-tiba terdengar suara dari kerumunan, "Cepat lihat, ada kembang api ...."
Bersamaan dengan suara gemuruh di langit, kilatan pertama kembang api menembus malam, mekar menjadi bunga teratai emas yang memukau. Kelopak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link