Bab 155 Dokter Ajaib Bermaksud Mempermainkanku?
"Apa?" tanya Jason pada Elisa. Tangannya yang mengenakan gelang mutiara merah terlihat mewah dan anggun.
Keindahan ini begitu menggemaskan.
Apalagi dia juga mengenakan blezer berkualitas tinggi.
Elisa mengulurkan tangan dan menunjuk leher Jason sambil berkata dengan nada menggoda, "Bolehkah aku menggigitmu?"
Dia tidak pernah mengajukan permintaan seperti ini sebelumnya.
Setiap kali gejala kegelisahannya kambuh, dia selalu mengendalikannya dengan cara membasuh kepalanya dengan air yang sangat dingin.
Entah kenapa setiap berhadapan dengan Jason, dia selalu secara tidak sadar ingin menggigitnya supaya tahu apakah kulit lehernya dingin seperti sifatnya.
Dalam situasi seperti ini, biasanya orang-orang akan menolak.
Akan tetapi, Jason malah tersenyum. "Gigit yang mana?"
"Leher." Elisa sudah tidak sabar. Dia menjilat bibirnya sendiri. Senyumnya lepas nan indah.
Jason langsung memeluk pinggangnya, lalu mengangkat seluruh tubuhnya. Napas dia mengembus kulit Elisa. "Kamu bisa gigit dengan mudah

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link