Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 272 Akulah Kak Elisamu

Elisa bertanya dengan tenang, "Siapa orangnya?" "Aku ... aku nggak tahu," Janice terlihat ketakutan, dia terus celingak-celinguk. "Aku nggak bisa mengatakannya, nggak ada yang boleh mengatakannya. Kami bisa dikutuk." Melihat reaksi ketakutannya, dia kelihatan seperti ... Elisa pun meraih tangan Janice dan menyentuh nadinya. Denyut nadinya kacau balau dan tidak beraturan. Elisa mengangkat dagunya dan memeriksa mata Janice dengan seksama. Tiba-tiba, dia menatap tidak percaya, "Ada yang meletakkan kutukan padamu?" "Kami akan dikutuk," Janice berteriak seperti orang gila dan memukul telinganya sendiri. "Siapa suruh banyak omong! Siapa suruh banyak omong!" Seusai berteriak histeris, dia pun menangis lagi, "Yabel, belajar yang giat ya, nak? Ibu mengandalkanmu." "Kalau kamu berhasil, Ibu juga bisa ikutan menikmati hidup enak di kota besar bersamamu." Dia meraih tangan Elisa dan berkata, "Yabel, kamu sudah berjanji mau membelikan rumah untuk adikmu, 'kan?" "Ibu tahu kamu memang anak yang baik,

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.