Bab 149
Semua orang merasa terpikat oleh pemandangan yang di perlihatkan di hadapan mereka.
Pada saat itu, Tang Ruochu teringat bahwa dirinya tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini dalam kurun waktu yang cukup lama. Dia ingin menyembunyikan pemandangan seperti itu jauh di dalam lubuk hatinya sehingga dia tidak akan bisa melupakannya bahkan jika dia menjadi tua pada akhirnya.
Setelah alunan lagu berakhir, dan ketika nada terakhir mulai melayang turun dari udara, semua orang tersadar. Tepuk tangan bergemuruh meraung di dalam aula, dan butuh waktu lama untuk segera menghilang.
"Sayang, tarianmu sungguh luar biasa."
Di tengah suara tepuk tangan yang riuh, Lu Shijin sempat berbisik di telinganya dengan suara lembut yang hanya terdengar oleh mereka berdua.
Tang Ruochu menjulurkan dadanya dan tersenyum dengan bangga. "Tentu saja, meskipun keluarga Tang tidak terkenal seperti keluarga Lu, tapi aku sempat mempelajari tarian dansa ketika usiaku masih muda, dan aku telah mencapai hasil yang

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link