Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 141

Windy sampai di belakang panggung. Dia baru saja meminta tolong pada Tommy untuk mengosongkan belakang panggung, sehingga hanya dia orang satu-satunya yang berada di sana. Windy duduk di depan meja rias sambil mengikat rambut panjangnya yang hitam berkilau menjadi kunciran ekor kuda. Dia memperlihatkan leher rampingnya yang serupa angsa, lalu memakai riasan tipis dan lipstik di bibirnya. Windy jarang sekali memakai riasan. Wajahnya putih alami dan polos. Dengan sedikit riasan di wajahnya sekarang, dia tampak terlihat lebih cantik. Pada saat ini, suara Profesor Tommy terdengar dari luar, "Selamat pagi, hadirin semuanya." Windy segera berdiri, mengulurkan tangannya untuk menyibak salah satu sisi tirai panggung yang ada di depannya. Dia melihat ruang kuliah bertingkat yang sangat luas itu sudah dipenuhi dengan orang. Ruang kelas yang memiliki kapasitas 10.000 orang itu bahkan sudah terisi penuh. "Ckrek, ckrek, ckrek!" Beberapa stasiun TV sedang mengambil gambar. Profesor Tommy berdiri di

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.