Bab 159
Windy merasa hadiah yang dia bawa mungkin akan membuat Darren kecewa. Dia membuka mulut, "Darren, aku datang terburu-buru, jadi aku cuma beli ... "
" ... Dompet." Satu kata itu terhenti, karena Darren sudah mengeluarkan hadiah yang dia bawa.
Bukan dompet, melainkan sebuah surat.
Windy terdiam.
"Darren, si bidadari ternyata memberikanmu surat? Cepat baca, biar kita semua dengar!"
Darren memegang surat itu dan mulai membaca, "Darren, hari ini adalah ulang tahunmu, aku ingin memberikanmu hadiah yang spesial. Sebenarnya, sejak pertama kali aku melihatmu, aku sudah suka padamu. Aku janji jadi pacarmu, mari kita mulai berkencan secara resmi."
Windy tertegun.
Surat ini bukan dia yang menulis.
Hadiah yang dia bawa telah diganti oleh orang lain.
Tadi, tas hadiah miliknya sempat berada di tangan Jevin.
Windy menatap Jevin, dan melihat ekspresi licik di wajahnya, seolah dia merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya.
Jelas, ini ulah dia.
Di hadapannya, Debby juga menatapnya dengan senyum di w

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link