Bab 216
Para pengawal berbaju hitam mundur, lalu Windy dan Felica berdiri di hadapan Laura.
"Laura, apa kamu sudah menjadi bintang terkenal?" tanya Felica sambil menatap Laura.
Laura mengerutkan kening, lalu menjawab, "Ya. Aku punya pacar, dialah yang menjadikanku bintang terkenal."
"Pacar? Laura, kamu sedang berpacaran? Kenapa aku nggak pernah mendengar tentang pacarmu sebelumnya?" tanya Felica.
Laura tersenyum manis dan membalas, "Pacarku tampan, kaya dan sangat menyayangiku."
Sambil berbicara, Laura melangkah maju dan memegang tangan Windy, lalu menambahkan, "Windy, sekarang aku hidup dengan sangat baik, kamu pasti ikut senang untukku, 'kan? Kamu pasti akan mendoakan aku dan pacarku, 'kan?"
Mata jernih Windy menatap Laura dengan tenang, lalu dia berkata, "Laura, selamat."
"Windy, terima kasih. Kalau begitu, aku pergi dulu, ya. Kita berkumpul lagi nanti saat punya waktu luang," ucap Laura.
Laura berbalik dan membawa anak buahnya masuk.
Felica bertanya dengan bingung, "Windy, siapa pacar Laur

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link