Bab 219
Windy menarik kembali pandangannya, lalu menggelengkan kepala dan menjawab, "Felica, aku baik-baik saja."
Windy mengeluarkan ponselnya dan menelepon ke rumah lama keluarga Tjuara.
Nenek Aida sangat senang. "Windy, akhirnya kamu mau menelepon Nenek. Nenek sangat merindukanmu," ucap Nenek Aida.
Windy mendongak dan menatap sosok mobil bisnis mewah itu, lalu berkata, "Nenek, malam ini aku nggak ada kelas. Aku bisa kembali ke rumah lama untuk makan malam bersamamu."
"Bagus sekali. Kebetulan Hendry juga akan pulang malam ini. Nenek akan menunggumu," kata Nenek Aida.
"Baik," sahut Windy.
Setelah menutup telepon, Windy menatap Felica dan berkata, "Felica, aku harus kembali ke rumah lama."
"Oke. Temanilah Nenek Aida makan malam," balas Felica.
Windy menatap Felica dan berkata, "Bukan, aku akan pergi melihat siapa sponsor keuangan di belakang Laura."
Apa?
Felica tertegun.
Mobil bisnis Rolls-Royce versi panjang itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalan. Bu Intan mengemudi di depan dan Laura dud

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link