Bab 286
Felica menangkap mantel hitam yang dilemparkan padanya. Mantel ini pasti miliknya, masih ada sisa kehangatan tubuhnya di sana.
Begitu hangat.
Anehnya, seseorang yang sedingin itu justru memiliki suhu tubuh yang hangat.
Devan tidak lagi menatapnya. Dia hanya merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel, dan menekan nomor.
Dia menyebutkan alamat mereka. "Seseorang pingsan di sini ... Jangan banyak omong, transfer saja bonusnya ke kartuku," perintahnya.
Felica tidak tahu dia menelepon siapa, tetapi dia tidak peduli. Dia buru-buru mengenakan mantel itu, menyembunyikan kulitnya yang masih terpapar udara dingin.
Dengan susah payah, dia berpegangan pada taksi untuk berdiri. Dia ingin mengucapkan "Terima kasih" pada Devan. Namun, sebelum sempat membuka mulut, suara familiar bergema dari kejauhan, "Felica! Felica, kamu di mana?"
Windy telah menemukannya.
Felica menoleh ke belakang dan menyadari bahwa Devan sudah pergi.
Secepat itu?
Dia bahkan tidak memberinya kesempatan untuk mengucapkan terima

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link