Bab 311
Jevin tercengang. "Windy, bagaimana kamu tahu kalau gadis pujaanku nggak suka sama mawar merah?"
Rosa berkata, "Pak Jevin, jangan dengarkan omong kosong Windy. Kurasa dia itu iri sama gadis genius yang bisa mendapatkan perhatianmu dan ingin merusaknya."
Jevin mengancam, "Windy, sebaiknya kamu jangan merusak rencanaku. Aku akan secara resmi mengejar gadis pujaanku!"
Windy merasa geli. Dia mengerucutkan bibir merahnya dan menatap Jevin, lalu berkata, "Kalau begitu, kudoakan semoga berhasil, Pak Jevin."
Jevin mendengus.
Debby tidak ingin semua orang terlalu fokus pada gadis genius itu, jadi dia terus mengejek Windy, "Hendry, Windy juga ada di sini untuk menghadiri Forum Akademik Puncak ini, hanya saja dia nggak punya undangan."
Hendry menatap Windy sambil bertanya dengan suara rendah, "Kamu nggak punya undangan?"
Windy menggelengkan kepalanya. "Nggak ada."
Hendry mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Sepertinya pacarmu yang mengagumkan itu nggak sehebat itu. Dia bahkan nggak bisa memberimu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link