Bab 49
Windy memandang ke arah Hendry dan Debby. Debby sudah keluar dari rumah sakit dan sekarang berdiri di samping Hendry dengan anggun, bahkan menggandeng lengan pria itu. Mereka berdua tampak begitu mesra dan serasi.
"Windy, kayaknya Pak Hendry memang sangat mencintai Debby," dengkus Sofia dengan dingin. "Debby bahkan sudah berbuat setega itu ke Bu Aida, tapi Pak Hendry sama sekali nggak mempermasalahkannya dan bahkan tetap bersama dengannya."
Windy tidak menyangka akan bertemu dengan Hendry dan Debby di sini. Ekspresinya tampak biasa saja melihat kedua orang itu sudah berbaikan secepat ini. Dia bahkan tersenyum kecil kepada Sofia. "Memangnya baru hari ini kamu tahu betapa Hendry mencintai Debby?"
Dulu Windy merasa kecewa, tetapi sekarang sudah biasa saja.
Tiba-tiba, terdengarlah bunyi derap sepatu hak tinggi. "Kebetulan sekali, Pak Hendry, Debby."
Windy refleks menengadah. Ternyata Tanissa juga datang.
Malam ini, Tanissa mengenakan gaun hitam tanpa lengan yang terlihat sangat mencolok de

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link