Bab 525
Untuk apa dia menelepon?
Windy berpikir sejenak, lalu menerima panggilannya. "Halo, Pak Hendry."
Suara rendah dan serak Hendry langsung terdengar. "Windy, kenapa kamu nggak mau bertemu denganku? Aku ingin bertemu denganmu."
Windy berkata, "Pak Hendry, kita sudah membicarakan semua kejadian dan kesalahpahaman yang baru saja dijelaskan di rumah sakit. Nggak ada lagi yang bisa kita bicarakan sekarang."
Hendry terdiam sejenak, lalu berkata, "Windy, bisakah kita bertemu, aku ... "
"Nggak bisa!" Windy langsung menolaknya dan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.
Hendry terdiam.
Windy berkata, "Pak Hendry, sudah larut, aku mau istirahat dulu."
Windy langsung mematikan teleponnya.
Felica berkata, "Windy, kalau kamu nggak mau bertemu dengan Pak Hendry, ya sudah. Sekarang Debby ada di tangan Pak Hendry, dan dia sudah memberikan keluarga Chandra tenggat waktu tiga hari. Begitu tenggat waktu habis, siapa pembunuhnya akan segera terungkap, dan kita nggak akan membiarkan pembunuh ayahmu luput

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link