Bab 614
Haha.
Hahahaha.
Lisa berteriak keras, "Tolong! Cepat panggil seseorang! Cepat!"
Windy menatapnya, mata jernihnya mengarah tepat ke wajah Lisa, lalu dia tersenyum tipis.
"Windy, kamu ketawa apa? Kamu baru saja bunuh suamiku, dan kamu masih bisa ketawa?" Lisa merasa senyum itu benar-benar aneh.
Windy menatapnya sambil berkata pelan, "Kamu yakin suamimu sudah mati?"
Lisa tercengang. "Apa maksudmu, Windy? Suamiku sudah nggak bernapas, dia jelas-jelas mati!"
Windy menjawab tenang, "Coba kamu periksa lagi. Lihat dia masih bernapas atau nggak."
Lisa setengah ragu, tetapi tetap meletakkan jari di bawah hidung Fendi. Udara di situ dingin dan hampa, memang tidak ada napas.
Dia hendak menarik tangannya kembali, ingin memaki Windy yang dia pikir hanya main-main. Namun saat itu juga, mata Fendi mendadak terbuka.
"Ah!" jerit Lisa sekencang-kencangnya.
Fendi tiba-tiba mengangkat tangan dan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat.
Orang yang tadi katanya sudah mati, sekarang malah bangkit dan m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link