Bab 99
Hendry mengernyitkan kening tampannya, mengangkat kepala dari dokumen yang sedang dia baca, lalu menatap Intan. "Dia pergi ke mana?"
"Aditya pergi ke rumah keluarga Chandra. Selain itu, Pak Jevin sudah mengundang 36 media dari seluruh Kota Hilton untuk mengadakan konferensi pers. Dalam konferensi pers itu, mereka akan menuduh Bu Windy telah menyiksa dan meninggalkan ayah angkatnya sendiri."
Hendry mengatupkan bibir tipisnya. Apa yang dilakukan Jevin ini?
"Bagaimana kalian mengurus masalah ini? Kenapa Aditya yang sudah lumpuh itu tetap masih bisa kabur?"
Melihat bosnya yang mulai marah, dahi Intan sudah dipenuhi keringat dingin. "Pak, ini ... "
"Aku yang menyuruh Bu Intan untuk melakukan ini." Suara lembut Windy tiba-tiba terdengar.
Hendry mengangkat pandangannya ke arah Windy. "Kamu?"
Windy mengangguk, lalu menjelaskan, "Aku yang menyuruh Bu Intan sengaja membiarkan Aditya kabur."
Tatapan Hendry menjadi dalam. "Kenapa kamu melakukan itu? Mereka sudah merencanakan konferensi pers. Bajin

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link