Bab 76
"Halo, Komandan Steve." Akhirnya Scarlet hanya bisa menundukkan kepalanya, dengan ragu-ragu dan pelan menyapa Steve.
"Ya," jawab Steve singkat tanpa ekspresi. Dia hanya mengangguk sedikit tanpa melihat ke arah Scarlet, lalu duduk di samping Seto yang mempersilakannya.
Viona menekan Scarlet ke kursi dan hendak menuju dapur untuk mengambil nasi.
Scarlet sebenarnya ingin bangkit dan membantu, tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan Steve.
Namun, Viona kembali menekan bahunya ke kursi. Karena tubuhnya lebih kurus, Scarlet tidak punya tenaga untuk melawan Viona.
"Kamu tadi nggak sengaja memecahkan piring dan melukai tanganmu sampai berdarah. Jadi, duduk saja, jangan sampai lukamu kena air," ujar Viona dengan suara lembut dan penuh kasih, seakan-akan sangat peduli pada Scarlet.
Namun, pernyataan itu sama saja dengan menampar Scarlet di hadapan Steve.
Selama ini, Scarlet membangun citra sebagai gadis yang rajin, penurut, dan cerdas. Tetapi begitu datang ke rumah Keluarga Sarun, dia malah m

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link