Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 17 Juvent, Pergi Kamu!

Melihat ekspresi sombong Karen, dan tanda tangan yang indah di atas kertas itu. Gisella menggenggam kuat pegangan kursi. Matanya langsung membelalak dan memerah. Meski sudah lama melakukan persiapan mental, ketika saat ini benar-benar tiba, hatinya sakit tak tertahankan seperti teriris dalam. Melepaskan cinta ini dan berhenti mencintai Juvent, jauh lebih sulit dari yang dibayangkannya. Gisella tidak berkata apa-apa, takut menunjukkan kelemahannya di depan kedua wanita itu. Dia mencoba merebut dokumen itu dari tangan Karen. Namun, Karen bergegas menarik kembali karena mengira Gisella ingin merobeknya. Lalu, Karen mengusap perutnya dengan penuh kasih ibu. "Gisella, nggak usah main trik lagi. Aku nggak mau anak dalam kandunganku lahir tanpa ayah!" Berita itu justru mengguncang Christina. Dia buru-buru mendekat dengan gembira. "Karen, apa ini benar? Wah, ini kabar gembira besar!" Karen merajuk dengan manja, "Bibi, ini salah Kak Juvent. Dia selalu menempel padaku akhir-akhir ini!" Gisella t

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.