Bab 175
Merry tiba-tiba teringat beberapa karyawan yang menatapnya dan Galen dengan tatapan penuh arti selama rapat.
Dia sibuk kerja setiap hari dan jarang memedulikan gosip di perusahaan.
Sorot mata pria itu sangat dingin.
"Merry, aku sudah memberimu kesempatan, tapi kamu nggak menghargainya ... kamulah yang menghancurkan Galen, bukan aku."
Merry sadar kembali dan menatap pria itu dengan tidak percaya.
"Shayne, kamu mencelakai orang sampai begini cuma karena rumor yang dibuat-buat ... apa kamu gila?"
Raut wajah Shayne tetap acuh tak acuh. "Kita bahkan belum bercerai dan kamu sudah menjual status lajang untuk mencari pasangan. Benar-benar menganggapku sudah mati?"
Saat menyebut perceraian, akhirnya Merry ingat mengapa dia mencari pria itu begitu lama.
"Shayne, kita sudah sepakat kalau kita akan cerai setelah kamu dapat sahamnya."
Shayne menunduk, tatapan yang dalam dan dingin tertuju padanya.
"Siapa bilang aku dapat sahamnya?" Suara Shayne terdengar santai dan siapa pun bisa mendengar nada acu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link