Bab 288
Shayne menggenggam tangan wanita itu. "Kebetulan hari ini aku juga nggak ada urusan apa-apa, jadi bisa menemanimu. Kamu mau pulang atau belanja?"
Merry menengadah. Dia menatap pria itu dengan tatapan tidak percaya. Merry menatap Shayne dengan tatapan yang benar-benar asing.
Merry merasa, kata "dingin dan tidak berperasaan" sudah tidak cukup untuk menggambarkan diri Shayne.
Pada saat seperti ini, Shayne masih bisa mengucapkan kata-kata seperti itu dengan begitu acuh tak acuh.
Merry menepis tangan pria itu, bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu.
Shayne mengerutkan kening. Dia memperhatikan Merry yang pergi dengan dingin itu. Kemudian, Shayne berdiri dan meraih pergelangan tangan Merry.
"Aku antar kamu pulang."
"Nggak usah, aku bisa pulang sendiri."
"Jangan merajuk."
Mendengar kata-kata itu, Merry tidak bisa menahan diri untuk tidak mencibir.
"Shayne, kamu bukan baru sehari atau dua hari mengenalku. Haruskah aku mengatakannya dengan jelas agar kamu mengerti?" Merry menatap mata Shay

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link