Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 11

Hanya tinggal selangkah lagi. Di saat itu juga, hatinya seakan seperti permukaan danau yang membeku, dihantam keras hingga pecah menjadi serpihan. Dan Fabian, jatuh dari ketinggian setinggi itu, benar-benar hancur tepat di hadapan Mirna. Orang-orang mulai berkumpul, berteriak panik, muntah, dan menelepon polisi. Mirna tidak menggubris semuanya. Langit dan bumi seakan berubah menjadi film bisu. Dia tidak bisa mendengar apa pun, tidak bisa melihat apa pun. Yang ada di matanya hanya tubuh Fabian yang berlumuran darah dan hancur. Dia menatap tanpa bergerak, lama sekali, lalu tiba-tiba tersenyum. "Aku sudah tahu, kamu hanya mencintaiku seorang. Lebih baik mati daripada bersama orang lain." Darah menggenangi jalanan, tetapi Mirna tidak peduli. Dia berbaring di samping tubuh Fabian yang hancur. Dia meraih tangan Fabian yang penuh retakan tulang, menggenggamnya dengan lembut. "Kamu lihat, malam ini bintang-bintang bersinar terang. Aku temani kamu menatapnya. Fabian, kamu masih ingat nggak? Aku

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.