Segera Punya Cucu
“Ting tong…” Terdengar suara bel yang begitu menggema.
Sontak saja, Daniel yang sudah terlelap menggerutu kesal. Dilihatnya jam yang menunjukkan pukul sepuluh malam.
“Siapa sich, yang berkunjung malam-malam begini.”
Daniel masih tak bergeming dari posisi tidurnya. Ia malah tidak berniat membukakan pintu. Tangannya semakin erat memeluk pinggang sang istri yang tengah begitu terlelap efek dari kelelahan karena olahraga ranjang yang usai mereka lakukan setengah jam yang lalu.
Suara bel terus saja berbunyi namun, Daniel tak menghiraukannya. Hingga tiba-tiba saja ponselnya berdering.
Daniel mendengus sebal dan dengan begitu berat hati beranjak dari tidurnya.
“Halo!” ucapnya kesal.
“Daniel buka pintunya! Kami digigiti nyamuk ini!” ujar seorang wanita berapi-api dari sebrang sana.
Daniel yang tadinya mengantuk langsung cegak. Rasa kantuknya menguap entah ke mana.
“Ah iya Ma. Maaf, Daniel tertidur,” sahutnya susah payah.
“Klik.” Sambungan telepon pun dimatikan begitu saja oleh Daniel. Ia begit

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link