Bab 112 Bertemu Dengan Tukang Ribut
"Kenapa nggak biasa?" Tristan tertawa dingin, menatap Calista dengan tatapan dalam. "Selama bersamamu, makan apa pun bisa."
Calista langsung merinding, "Ih, jangan membuatku muak."
Dasar bajingan!
Pria itu cari mati.
Tristan menoleh ke arah Ardelia, "Kamu bisa makan, 'kan?"
Ardelia tersenyum tipis, "Tentu saja bisa. Waktu SMA aku sering makan seperti ini dengan Calista."
"Ck ck ck, Calista, kamu merusak Ardelia," ejek Tristan.
"Ini namanya menikmati hidup, kamu tahu apa! Kalau nggak mau makan pergi saja!" Calista marah.
Tristan akhirnya memesan beberapa tusuk sate dan bir.
Tak lama kemudian, makanan dan minuman pun datang. Ibu penjual tersenyum ramah, "Kalian ganteng dan cantik, aku tambah beberapa tusuk buat kalian. Datang lagi kalau suka!"
"Wah, terima kasih, Bibi." Calista tersenyum.
Tristan menatap tusuk daging kambing cukup lama sebelum akhirnya mencicipinya. Rasanya ternyata lumayan enak.
"Ini dia rasanya! Aku sudah lama nggak makan ini!" kata Calista sambil melahap dua tusuk dan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link