Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 81 Kakak yang Memihak

Ekspresi Vienna berubah rumit. Reza langsung berkata, "Ardelia, kamu ikut pilih bidang busana karena mengikuti Vienna? Kamu tahu nggak cara mendesain pakaian? Dasar peniru!" Setelah itu, Reza langsung menatap Nyonya Besar Aruna, "Nenek, ini nggak boleh kan?" "Kenapa nggak boleh?" Nyonya Besar Aruna balik tanya. "Aku malah merasa harus begitu. Harus ada persaingan, biar semua orang jadi lebih serius! Baik, semua sudah memilih. Bagaimana dengan Bella?" Bella yang sejak tadi duduk di sudut tidak menyangka dirinya akan ditanya. Dia menengadah, lalu melihat ayah dan nyonya kedua menatapnya dengan jijik. Paman kedua berkata, "Ibu, Bella nggak perlu ikut, dia bukan anggota Keluarga Lume." Nyonya Besar Aruna menatap Bella, beberapa detik kemudian berkata, "Bella tetap bermarga Lume, kalian harus memperlakukan dia dengan baik. Kalau nggak, nanti orang luar akan menertawakan kita!" Paman kedua agak canggung, "Ibu jangan khawatir soal ini." Setelah semua urusan dibicarakan, mereka mulai makan. Vi

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.