Bab 27
Di telepon, Niko terdiam, tidak bisa membalas sepatah kata pun.
Selama bertahun-tahun ini, dia sibuk dengan pekerjaan, urusan anak hampir semuanya ditangani oleh Selena.
Sementara Simon, dengan sifat kekanak-kanakannya, hanya ingin bermain. Pada saat seperti itu, biasanya Susan yang menemaninya.
Niko sudah lebih dari sekali melihat Simon yang menangis di depan Selena, tetapi langsung tersenyum ceria begitu bertemu Susan.
"Kalau nggak ada urusan lain, jangan telepon aku lagi, Niko. Mulai sekarang, satu-satunya hal yang bisa kita bicarakan adalah urusan perceraian!"
Kediaman Keluarga Horman.
Setelah telepon kembali ditutup, Niko hanya menatap layar ponsel, tenggelam dalam pikirannya.
"Pak Niko, Kak Selena cuma sedang marah. Nanti kalau sudah tenang, pasti akan kembali."
Susan meletakkan tangan ringan di bahu Simon, sambil memasang telinga, mendengarkan percakapan antara Niko dan Selena dengan jelas.
Dari nada suaranya, Selena benar-benar sudah bulat untuk bercerai.
Setelah kejadian hari

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link