Bab 94
Apa?
Niko langsung berdiri. Sebelum Ryan sempat menyebutkan tempatnya, dia sudah bergegas keluar.
Ryan tidak berdaya. "Sekarang baru panik. Pak Niko harus belajar menghargai perempuan sebelum kehilangannya."
Sembari berbicara, dia sudah mengirim lokasi Selena ke ponsel Niko.
"Huek ... "
Saat mobil Niko sampai, Selena masih muntah-muntah, seakan ingin memuntahkan semua cairan dalam lambungnya.
"Selena."
Niko meletakkan tangannya di punggungnya dan mencoba menepuknya dengan lembut, tetapi Selena langsung menepisnya. "Jangan sentuh aku ... "
Sebelum ekspresi Niko berubah, dia baru menyelesaikan kata-katanya. "Biarkan aku muntah sampai bersih."
Melihat tumpukan muntahan di tanah, Niko mengerutkan kening, tetapi itu bukan karena dia jijik pada Selena.
Namun, dia teringat reaksi Selena tidak begitu besar di saat dia hamil Simon sebelumnya.
Meski Niko tidak sering menemaninya, dia tetap menemani Selena di saat wanita itu bangun di malam hari untuk muntah.
Saat itu, Selena duduk di toilet dan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link