Bab 102
Pernikahan mereka boleh saja usai, tetapi Clarine menolak untuk kalah!
Clarine pun berjalan keluar dari kamar rawat Nelsa sambil mengenakan kacamata hitamnya untuk menyembunyikan amarahnya yang bergelora.
Setelah itu, dia menelepon Bram.
"Ya ampun, Dik, hatimu akhirnya tergerak juga! Kakak senang banget!"
"Kamu tahu nggak, si Gerry itu mengejekku dan bilang kalau kamu mengusirku!" gerutu Bram. "Aku panik banget! Sialan, aku nggak boleh sampai kalah dari orang yang nggak jelas itu!"
"Kalian itu kakakku, bukannya pengikutku. Tolong jangan perlakukan aku seperti tuan putri yang selalu dalam masalah."
Clarine benar-benar tidak habis pikir dengan sikap kakaknya. Setelah terdiam sesaat, dia pun berkata dengan suara pelan, "Kak Bram, aku mau minta tolong sesuatu padamu."
"Tolong? Tolong! Ta ... tamatlah sudah! Dik, kamu sudah nggak sayang lagi dengan kakakmu ini? Perasaan sayang sebagai saudara antara kita sudah usai, ya!"
Bram langsung berakting kembali seperti pemeran utama pria dalam sinet

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link