Bab 1122
Satu jam yang lalu
Zaskia memanggil Tio yang merupakan tangan kanan kakeknya dan mengajaknya ke tempat yang sepi. Keduanya mulai merencanakan sesuatu secara diam-diam.
"Paman Tio, Paman sudah lama bekerja sama keluarga kami. Dari kecil aku melihatmu setia bekerja di samping kakekku. Aku tahu Paman setia banget sama keluarga Hudaya." kata Zaskia dengan mata yang tampak berkaca-kaca dan cukup memelas.
"Benar Nona, aku melihatmu tumbuh besar. Keluarga Hudaya sudah banyak berbuat baik kepadaku, apa pun yang kalian minta, aku pasti bakal melakukannya dengan penuh tanggung jawab!"
Tio menjawab dengan penuh keyakinan, lalu dengan cemas dia bertanya, "Apa ada masalah, Nona? Kenapa wajahmu kelihatan pucat?"
Zaskia mulai mengarang cerita, memutarbalikkan kenyataan, dan menceritakan betapa dia telah dibully oleh Clarine dengan penuturan yang sangat dramatis.
"Nggak cuma itu, dia sampai mau merebut tunanganku!"
Zaskia menangis dengan sangat sedih. Suaranya serak karena tangisan. "Aku dan Tuan Stev

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link