Bab 1129

Dipandangi semua orang, Yopi merasa sangat canggung hingga wajahnya seakan membeku. "Clarine, Kamu nggak apa-apa? Syukurlah." Mata Rina berkaca-kaca, penuh emosi. Rafael tidak lagi peduli pada urusan bisnis sebesar apa pun sekarang. Melihat Clarine baik-baik saja, dia menghela napas lega. Seorang pria tangguh yang biasanya tidak gentar menghadapi apa pun, kini setelan jasnya basah oleh keringat dingin. Dia memandang ke arah Steven yang terus berdiri teguh di sisi anak perempuannya. Tatapan hangat di matanya hanya tertuju pada Clarine. Terbayang kembali momen saat peristiwa jatuhnya Clarine terjadi. Tanpa ragu Steven berlari menuju Clarine dengan penuh kepedulian, bukan sandiwara. Sebagai CEO Grup Octavian, setiap tindakannya selalu menjadi sorotan. Salah langkah saja bisa menimbulkan kontroversi, bahkan menghancurkan reputasinya. Namun, dia tidak peduli. Seolah-olah, dia bisa menyerahkan segalanya asal jangan kehilangan Clarine. Pikiran Rafael melayang, membawanya ke ingatan tentang ib