Bab 176
Para tamu melihat ke arah suara itu berasal.
Mereka semua terkejut!
Terlihat Rio berjalan dari arah lobi dengan senyum penuh karismanya, diikuti oleh Ariel di belakangnya.
Mata Clarine berbinar, dia meraasa sangat bahagia sampai hampir memanggilnya kakak.
Steven yang juga terkejut perlahan merasakan jantungnya berdetak dengan cepat, tatapan matanya juga berubah menjadi sangat dingin.
Di sisi lain, Clarine merasakan hawa dingin di sekitarnya seolah ada gunung es yang berdiri di sampingnya.
Dia pun tanpa sadar melirik ke arah Steven dan mendapati wajah laki-laki tampan itu tertutup dengan awan gelap, sorot matanya yang tajam benar-benar terlihat menakutkan.
"Maaf, Tuan Hendrik, saya datang terlambat," ucap Rio dengan sopan sambil membungkukkan badan.
Hari ini Pak Rio juga terlihat sangat berbeda. Dia tidak mengenakan setelan jas seperti biasanya dan malah memakai setelan tunik tradisional dengan kerah stand-up dan saku celana tersembunyi yang membuatnya terlihat sederhana, rendah hati, d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link