Bab 192
Semua orang terdiam.
Kakek mengucapkan kalimat ini dengan senang, kalimat yang mampu membuat wajah kedua orang tua Grup Octavian berubah drastis dan Lucy bahkan hampir menyemburkan minumannya.
"Kakek, jangan sembarangan!" Steven berkata dengan wajah yang serius.
Rafael juga diam-diam terkejut.
"Rafael, seingatku kamu punya 3 putri sebelumnya, apakah kamu punya punya putri lagi dalam beberapa tahun terakhir?" Hendrik bertanya dengan sangat serius.
"Masih 3 putri, aku sudah punya 9 anak dan ini sudah cukup. Aku nggak berencana menambah anggota keluarga baru lagi."
"Ah, apakah ketiga putrimu sudah menikah?"
Rafael menjawab dengan tersenyum dan tersipu malu, "Putri keenamku sudah menikah di luar negeri, putri paling kecilku masih sekolah, dia masih anak-anak, jadi aku mau membiarkannya main-main dulu."
"Masih ada satu lagi, 'kan? Yang paling kamu sayang itu! Namanya Cla ... "
Rafael jadi melembut. "Anak kedelapanku, Clarine."
Begitu mendengar nama itu, tangan Steven yang memegang cangkir t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link